Minggu, 27 Desember 2015

Dokumen juga Butuh Dilindungi!

Mereka dengan mudah mencampakkan diri
Seolah-olah ku tak memiliki harga yang hakiki
Tetapi jikalau kegelapan datang engkau mencari-cari
Ketika bencana melanda engkau sok peduli
Hei, manusia! Kalian ini mahkluk macam apa?
Baru sadarkah jikalau secarik dokumen itu penting
Baru tahukan jikalau kau terlena, hancurlah sudah bangsa ini
Kembali dan sadarlah bahwa aku ini harus dilindungi
Sosok sederhana ini memiliki arti untuk pribumi

Rawatlah aku, pedulikan ku, jangan campakkan lagi

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh akan keanekaragaman, pengetahuan, dan beribu bahan pustaka yang dihasilkan. Maka dari itu dokumen, bahan pustaka milik ibu pertiwi perlu untuk selalu dijaga dan dirawat. Karena itu merupakan salah satu aset bangsa yang menunjang perkembangan Indonesia. Jika dokumen penting dan bahan pustaka karya bangsa Indonesia tidak disimpan dan dirawat dengan benar, maka beberapa informasi akan menghilang.

Kamis, 10 Desember 2015

Pembenahan Arsip Inaktif Kacau sebagai Revitalisasi Kearsipan di Kelurahan Sukun Kota Malang

Abstract


Arsip kacau adalah arsip dinamis inaktif yang dimiliki oleh unit organisasi dalam keadaan kacau/tidak terorganisir karena tidak adanya sistem penataan yang jelas. Kelurahan yang merupakan salah satu unit pencipta arsip sangat memerlukan penanganan arsip inaktif yang dimiliki lembaga. Dalam pembenahan arsip inaktif kacau tahap yang dilakukan antara lain ialah: survei arsip; laporan arsip; penarikan arsip; penilaian dan pemilihan arsip; pemberkasan per masalah hingga evaluasi dan pelaporan. Pembenahan arsip ianaktif kacau di Kelurahan Sukun bertujuan untuk revitalisasi kearsipan milik kelurahan.


Kata kunci: arsip kacau, survei arsip, kelurahan, revitalisasi.

Download full text disini

Metadata dan Interoperabilitas sebagai Penunjang Basis Data Perpustakaan

2.1                        Pengertian Metadata dan Interoperabilitas

Metadata adalah “data tentang data”. Istilah untuk semua data yang digunakan untuk membantu pengidentifikasian, penjelasan, dan pencarian lokasidari resources elektronik yang ada dalam jaringan. Berikut ini merupakan beberapa pengertian Metadata menurut para ahli :
1.      Menurut Task Force on Metadata CC:DA (Committee on Cataloging: Description and Access) dari ALA (American Library Association) :
Metadata are structured, encoded data that describe characteristics of information bearing entitites to aid in the identification, discovery, assessment and management of the described entities.

2.      Natioal Information Standards Organization ( NISO ) :
Informasi yang terstruktur yang menggambarkan, menjelaskan, menempatkan, atau membuat lebih mudah untuk mengambil, menggunakan, atau mengelola sebuah sumber informasi.
3.      World Wide Web Consortium ( W3C ) :
Mesin informasi dimengerti untuk web.
4.      Federal Geographic Data Committee ( FGDC ) :

 Sederhananya, metadata adalah data tentang data. Mereka menyediakan konteks bagi hasil penelitian, idealnya dalam mesin-dibaca Format. Setelah diterbitkan, metadata dapat mengaktifkan penemuan data melalui antarmuka elektronik dan memungkinkan penggunaan yang benar dan atribusi temuan Anda.

Download full text disini

Disaster Planning SMA Brawijaya Smart School Malang

Kemungkinan Timbulnya Kebakaran


SMA Brawijaya Smart School di jalan Cipayung No. 10  adalah bangunan yang terdiri dari bangunan utama 3 lantai dan Bangunan tambahan/pelengkap 1 lantai dihuni 459 siswa, 43 guru, dan 12 karyawan. Pada gedung utama selain dilengkapi pelaratan kenyamanan dan kelancaran kerja dilengkapi pula sytem dan pelaratan pencegah kebakaran yang cukup rumit. Kemungkinan terjadinya kebakaran adalah sebagi berikut :
a.    Konstruksi bangunan
 Perustakaan SMA Brawijaya Smart School yang terletak pada bagunan utama pada lantai 2 . Sekolah ini dibangun dengan konstruksi beton dan lay out pada interior perpustakaan  merupakan ruang tertutup hal ini memungkinkan memper api untuk menjalar. Penyekat ruangan dan plafond terpasang dengan bahan asbes.
b.     Jarak Antar Bangunan
 Jarak antar Bangunan / pemungkiman masyarrakat dengan Bangunan sekolah adalah 9,5  m disisi kiri dan kanan bangunan dan juga jarak antar ruang perpustkaaan dengan ruang lain adalah 60 cm dari sisi kiri dan kanan . untuk sisi depan perpustakaan dengan ruang lain adalah 3,3 m yang dapat memicu menjalarnya api yang dapat menimbulkan kebakaran. Belum lagi jarak sekolah dengan permungkiman warga sangatlah dekat memungkinkan api mudah menjalar dari permugkiman maupun sebaliknya.
c.     Kondisi Sekolah
Gedung sekolah yang tidak terawat seperti kabel listrik yang tidak di maintain dengan baik dapat menjadi penyebab kebakaran. Ada pun kesalahan dari penggunaan peralatan laboratorium sekolah yang sangat mudah memicu kebakaran. Disamping itu bila sekolah memiliki kantin, diharapkan untuk memiliki peralatan yang aman dan di kelola oleh orang yang bertanggung jawab. Selalu melakukan pemeriksaan rutin penggunaan alat masak di area kantin sekolah. Atau sekolah mengeluarkan peraturan standarisasi keamanan di kantin sekolah.
d.    Kebakaran karena sifat kelalaian manusia, seperti : kurangnya pengertian pengetahuan penanggulangan bahaya kebakaran; kurang hati menggunakan alat dan bahan yang dapat menimbulkan api; kurangnya kesadaran pribadi atau tidak disiplin.
e.    Kebakaran karena peristiwa alam, terutama berkenaan dengan cuaca, sinar matahari, letusan gunung berapi, gempa bumi, petir, angin dan topan.
f.     Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang bahan kimia di mana bahan bereaksi dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan lainnya yang mudah meledak atau terbakar.
g.    Kebakaran karena kesengajaan untuk tujuan tertentu, misalnya sabotase, mencari keuntungan ganti rugi klaim asuransi, hilangkan jejak kejahatan, tujuan taktis pertempuran dengan jalan bumi hangus

 Download fuul text disini 




Konsep Dasar Profesi, Profesional, dan Profesionalisme Pustakawan

A. Pengertian profesi

Good’s Dictionary of Education mendefinisikan profesi sebagai “suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relative lama di Perguruan Tinggi dan dikuasai oleh suatu kode etik yang khusus”, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi diartikan sebagai “bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (seperti ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu.” Dalam pengertian ini, dapat dipertegas bahwa profesi merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan dengan modal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi tertentu.
                   Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.

B. Karakteristik Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
1.    Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
2.    Asosiasi profesional: Profesis biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3.    Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4.    Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisai profesional, biasanya ada persyaratan lulus dari suatu tes yag menguji terutama pengetahuan teoretis.
5.    Pelatihan institusional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6.    Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi yang dianggap bisa dipercaya.
7.    Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8.    Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9.    Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan alturisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Profesi merupakan jenis pekerjaan tetap dan penuh. Artinya profesi merupakan pekerjaan yang layanannya diperlukan oleh masyarakat atau menyelesaikan masalah yang mereka hadapi atau memenuhi kebutuhan mereka secara terus-menerus. Tanpa layanan tersebut anggota masyarakat akan terganggu kehidupannya.
Orang yang melaksanakan profesinya dengan mengikuti norma dan standar profesi disebut sebagai profesional. Sedangkan istilah profesionalisme menunjukkan ide, aliran, isme yang bertujuan mengembangkan profesi, agar profesi dilaksanakan oleh profesional dengan mengacu kepada norma-norma, standar dank ode etik serta memberi layanan terbaik kepada klien.
A.   Konsep Profesional
Dalam kamus The Advanced Learner’s Dictionary of Curent English, yang ditulis A.S. Hornby, dkk. Dinyatakan bahwa “profession is accuption, esp. one requiring advanced educational and special training”. Artinya jabatan yang memerlukan suatu pendidikan tinggi dan latihan secara khusus. Suatu jabatan akan menentukan aktivitas-aktivitas sebagai pelaksana tugas. Berarti bukan jabatannya yang menjabat predikat profesional, tetapi keahlian dalam melaksanakan pekerjaan.

download full text disini

Rabu, 29 Oktober 2014

Manajemen Perpustakaan Sekolah


KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Manajemen Perpustakaan Sekolah” dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.
Tulisan ini membahas atau mengkaji tentang manajemen  perpustakaan sekolah, yang notabene perpustakaan sering disebut hidup segan matipun tak mau. Di dalam makalah ini dijelaskan beberapa hal yang menjadi pendukung pengelolaan perpustakaan sekolah. Di mulai dari pengertian majamen perpustakaan itu sendiri, definisi perpustakaan sekolah, perencanaan gedung hingga manajemen pengembangan koleksi di perpustakaan sekolah itu sendiri.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan karya seperti ini, diharapkan dapat dijadikan literatur yang mendukung dalam proses belejar menejemen perpustakaan sekolah dan dalam penulisan karya ilmiah.
Penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.



Malang, 18 September 2014


Penulis  





Senin, 15 September 2014

Definisi Beberapa Ilmu



1.      Definisi dan Pengertian Library Science (Ilmu Perpustakaan)
Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan perpustakaan, baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas.
Sumber:
Roni sambas.Pengertian, Peran, dan Fungsi Perpustakaan.2008.
http://warintek08.wordpress.com/tes/ (diakses tanggal 9 September 2014)

2.      Definisi dan Pengertian Archival Science (Ilmu Kearsipan)
Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu. Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.
Sumber:

3.      Definisi dan Pengertian Information Science (Ilmu Informasi)
Ilmu informasi adalah ilmu yang mempelajari data dan informasi, dan mencakup cara bagaimana menginterpretasi, menganalisis, menyimpan, dan mengambil kembali data dan informasi tersebut. Ilmu informasi merupakan dasar dari analisis komunikasi dan basis data. Secara lebih luas, ilmu informasi merupakan bidang interdisipliner yang berkaitan dengan beberapa aspek ilmu komputer, ilmu perpustakaan, dengan bidang kognitif, dan ilmu sosial.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_informasi di akses tanggal 9 September 2014


4.      Pengertian dan Definisi Record Management (Manajemen Kearsipan)
“Record Management secara singkat disebut juga manajemen warkat, tidak lain adalah seluruh mata rantai aktivitas penataan warkat sejak warkat dilahirkan hingga warkat tersebut dimusnahkan atau dilindungi secara permanent karena mempunyai nilai guna yang permanent” (Drs. E. Martono, 1987:4).

5.      Pengertian dan Definisi Ilmu Manajemen
·            Menurut G.R. Terry
manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksudyang nyata. Manajemen juga merupakan suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
·         Menurut Mary Farker Follet
Manajemen merupakan suatu seni untuk melakukan pekerjaan orang lain, definisi ini mengandung perthatian pada kenyataan bahwa para manager mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan beberapa pekerjaan, tidak ditangani oleh dirinya sendiri.
·         Menurut James A.F.Stoner,
 Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


6.      Pengertian dan Definisi Fungsi Manajemen
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat oleh beberapa penulis sebagai berikut:
A) Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling.
B) Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling.
C) John Robert B : Planning, Organizing, Command ing, and Controlling.
D) Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
E) Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting,
F) Budgeting.Koontz dan O’Donnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.
G) William H. Newman : Planning, Organizing, Assembling, Resources, Directing, Controlling.
H) Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.
I) William Spriegel : Planning, organizing, Controlling
J) Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
K) Dr. Winardi, S.E : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communication,Controlling
L) The Liang Gie : Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.
M) James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, and Controlling.
N) George R. Terry : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling.
7.      Pengertian dan Definisi Manajemen Perpustakaan
Menajemen perpustakaan merupakan sistem perpustakaan yang bertumpu dengan teori dan konsep manajemen. Maksudnya jika perpustakaan menerapkan teori tersebut diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Di dalam ilmu manajemen ada beberapa teori yang dapat di terapkan, diantaranya: a) manajemen terbuka, atau disebut juga dengan manajemen transparansi, b) manajemen berdasarkan sasaran c) manajemen patrialistis (bapakisme/ibukisme) ,d) manajemen berdasarkan program, e) manajemen modern (Sutarno,2006)
Sumber: Hasan,Thamrin.2010.Manajemen Perpustakaan.Makalah disampaiakn pada kegiatan pelatihan  “Teknis Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi” yang diseleggarakan oleh UPT perpustakaan UR, 15-01-2010 di Pekan Baru